PERAN KOMUNITAS SEKOLAH TERHADAP PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI YOGYAKARTA

Authors

  • Fika Nur Indriasari Stikes Notokusumo Yogyakarta
  • Prima Daniyati Kusuma STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

DOI:

https://doi.org/10.32584/jpi.v4i2.556

Keywords:

komunitas sekolah, pelatihan, siaga bencana

Abstract

AbstrakSektor pendidikan memiliki peran penting dalam menghadapi berbagai tantangan yang diakibatkan oleh terjadinya bencana dan pencegahan bahaya bencana. Sekolah merupakan lembaga tempat berbagi pengetahuan dan keterampilan, sehingga harapan bahwa sekolah menjadi panutan dalam melakukan pencegahan bencana menjadi tinggi. Guru dan tenaga kependidikan di sekolah adalah komponen yang paling penting untuk menciptakan sekolah aman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapsiagaan komunitas sekolah sebagai salah satu upaya dalam pengurangan resiko bencana. Design penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan rancangan one group pre and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru dan tenaga non kependidikan di SLB N Pembina Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p > 0,001 yang berarti tidak ada perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan. Selisih nilai mean pre dan post adalah 1,46 yang menunjukkan adanya peningkatan kesiapsiagaan setelah diberikan pelatihan, namun masuk dalam kategori lemah. Sebagian besar responden pernah mengikuti pelatihan sebanyak 40 orang (76,9%). Dari data tersebut, secara umum aspek pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi, pengetahuan komunitas sekolah sudah sangat bagus. Namun ada beberapa guru dan tenaga non kependidikan yang belum mendapatkan pelatihan siaga bencana sebanyak 12 orang (23,1%). Beberapa guru menyatakan bahwa mereka yang belum mendapatkan pelatihan adalah guru baru. Oleh karena itu, perlu adanya pengintegrasian pengurangan risiko bencana ke dalam kurikulum sekolah. Simulasi atau pelatihan diharapkan berkelanjutan setiap 3-6 bulan sekali.Kata kunci : komunitas sekolah, pelatihan, siaga bencana Abstract Education sector has an important role to face some challenges due to occurence of disaster and mitigation hazards of disaster. A school is one of the place for knowledge and skill sharing, so then the hope that the school is become a centre for example in accordance with mitigation of disaster is high. Teacher and educational staff are the important parties to create a safe school. The main objective of this research is to find out the readiness of school community to reduce the risk of disaster. The design of this research is quasi experiment with the plan of one group pre and post test design. The population of this research is all teachers and staffs at SLB N Pembina Yogyakarta. Technique of sampling collection is purposive sampling. The result of this reasearch is the value of p>0.001 which means no different or similar result before and after training. Discrepancy of mean value in between pre and post test is 1.46 which means there is positive impact of mitigation readiness after training eventhought small number. Most of the respondences have ever joint in training (40 peoples – 76.9%). Based on the data, the knowledge of the readiness to face earthquake in scholl community is good. There is a few teachers and staffs which havent got any training (12 peoples – 23.1%). Most of them are new teachers. The integration of mitigation for risk disaster within school curriculum is required. Simulation or training is advised to perform regulary every 3-6 month.Keywords: School community, Training, Readiness to face a disaster

Author Biographies

Fika Nur Indriasari, Stikes Notokusumo Yogyakarta

Departement of Pediatric

Prima Daniyati Kusuma, STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Departement of Maternity

References

BNPB (2017) Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana: Membangun Kesadaran, Kewaspadaan, Kesiapsiaagaan Dalam Menghadapi Bencana, Jakarta: BNPB.

Bustami, Del Afriadi. (2011). Modul Pelatihan Dasar Manajemen Penanggulangan Bencana. Jakarta. UNDP.

FEMA (2011), Sample school emergency operations plan. Available on : https://training.fema.gov/programs/emischool/el361toolkit/assets/sampleplan.pdf

Graham, J., Shirm, S., Liggin, R., Aitken, M. E., & Dick, R. (2006). Mass-casualty events at schools: A national preparedness survey. Pediatrics, 117(1). https://doi.org/10.1542/peds.2005-0927

Herdwiyanti A. F & Sudaryono. 2013. Perbedaan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Ditinjau dari Tingkat Self-Efficacy pada Anak Usia Sekolah Dasar di Daerah Dampak Bencana Gunung Kelud. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial 2(1)

Hidayati, Deny dkk. (2006). Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi Bencana Gempa & Tsunami di Indonesia. LIPI – UNESCO – ISDR. Jakarta.

Hidayati, Sri dkk. (2009). Modul Pelatihan Pengintegrasian Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ke dalam Sistem Pendidikan. Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kriteria Pendidikan Nasional. Jakarta.

IFC (2010) Disaster and Emergency Preparedness: Guidance for Schools. International Finance Corporation: World Bank Group.

The Inter-Agency Network for Education in Emergencies. (2004). INEE minimum standards for education in emergencies, chronic crisis and early reconstruction: Inter-Agency Network for Education in Emergencies. Retrieved from http://www.unicef.org/violencestudy/pdf/min_standards_education_emergencies.pdf

International Network for Education in Emergencies. (2010). Minimum standards for education: Preparedness, Response, Recovery. An International Network for Education in Emergencies, 43. Retrieved from www.ineesite.org

Keputusan Kementrian Pertahanan (2016) Pencegahan Dan Mitigsi. Available on: https://www.kemhan.go.id/badiklat/wp-content/uploads/2017/12/HANJAR-PENCEGAHAN-DAN-MITIGASIREVISIutk-PDF.pdf

Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia (2011) Kerangka Kerja Sekolah Siaga Bencana. Jakarta: Konsorsium pendidikan bencana Indonesia.

Peraturan Kepala BNPB (2012) Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Nomor 1 Tahun 2012.

Reeves, M.A, Kanan, L.M & Plog, A.E (2010) Comprehensive planning for safe learning environments. A school professional's guide to integrating physical and psychological safety -Prevention through recovery, Abingdon, Routledge, 339 pp.

Rofidah, Siti. (2017). Kesiapsiagaan Warga Sekolah Dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Safety Sign Indonesia. (2018) Panduan Kesiapsiagaan Bencana Alam. Available on: www.safetysign.co.id

Trisnamansyah, S & Nurjanah. (2010). Model Pelatihan Penanggulangan Bencana Dalam Meningkatkan Kemandirian Masyarakat. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial vol. 15, No. 02.

Triyono, Putri, B.R, Koswara, A & Adhitya, V (2013). Panduan Penerapan Sekolah Siaga Bencana, Jakarta : Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Undang-Undang Republik Indonesia (2007) Penanggulangan Bencana No 24.

UNICEF. (2015). Pilar 2- Manajemen Bencana di Sekolah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

UNICEF. (2015). Pilar 3 –Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Yustisia, N; Aprilatutini, T; Utama, T.A. (2019). Pengaruh Simulasi Menghadap Bencana Gempa Bumi Terhadap Kesiapsiagaan Siswa SDN 86 Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health, Vol. 7 No. 2.

Published

2020-08-31

How to Cite

Indriasari, F. N., & Kusuma, P. D. (2020). PERAN KOMUNITAS SEKOLAH TERHADAP PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI YOGYAKARTA. Jurnal Perawat Indonesia, 4(2), 395–401. https://doi.org/10.32584/jpi.v4i2.556

Issue

Section

Articles